Tim SAR Bengkulu bergerak cepat setelah menerima laporan tentang sebuah kapal yang hilang kontak dalam pelayaran menuju Pulau Enggano. Kapal tersebut, yang membawa beberapa awak dan logistik, seharusnya tiba dalam waktu normal, namun hingga lebih dari 30 jam kemudian belum juga terdeteksi keberadaannya.

Basarnas Bengkulu langsung mengerahkan satu tim penyelamat lengkap dengan peralatan pencarian laut. Mereka mulai menyisir jalur pelayaran yang biasa digunakan kapal menuju Pulau Enggano, termasuk beberapa titik rawan seperti perairan dengan arus kuat dan cuaca buruk.

“Kami menerima laporan dari keluarga salah satu awak kapal yang tidak bisa dihubungi sejak kapal berangkat,” ujar Kepala Basarnas Bengkulu. Ia menegaskan bahwa timnya terus melakukan pencarian dengan memperluas area setiap jamnya.

Tim SAR juga menggandeng nelayan dan masyarakat pesisir untuk membantu memberikan informasi jika melihat tanda-tanda keberadaan kapal. Selain itu, mereka menggunakan teknologi navigasi dan komunikasi laut untuk melacak posisi terakhir kapal berdasarkan sinyal terakhir yang terekam.

Hingga kini, belum ada tanda-tanda keberadaan kapal maupun laporan kerusakan mesin atau kecelakaan laut. Cuaca buruk dan gelombang tinggi di sekitar perairan Enggano sempat menyulitkan upaya pencarian, namun tim tetap melanjutkan operasi dengan penuh kehati-hatian.

Keluarga para awak kapal masih menunggu kabar dengan cemas. Pihak Basarnas memastikan akan terus bekerja hingga kapal ditemukan atau situasi lebih jelas.

Insiden ini menambah perhatian terhadap pentingnya sistem komunikasi dan keamanan pelayaran, terutama menuju wilayah alternatif medusa88  terpencil seperti Pulau Enggano.

By admin